Sabtu, 24 Oktober 2009

LAPORAN BIOLOGI
oleh:Anik.N
Kelas : XII IPA 1
SMA NEGERI 7 PURWOREJO
Tahun ajaran 2009/ 2010



Kerja Enzim Katalase


A. Tujuan:
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

B. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu metabole yang berarti berubah. Metabolisme merupakan seluruh rangkaian reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup. Metabolisme terdiri dari dua proses, yaitu anabolisme dan katabolisme.
 Anabolisme
Anabolisme merupakan serangkaian reaksi kimia berupa penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana. Contohnya, reaksi fotosintetsis.

 Katabolisme
Katabolisme disebut juga dissimilasi, pada proses ini terjadi penguraian zat kompleks menjadi bentuk sederhana dan pembebasan energi kimia yang tersimpan di dalamnya.
Reaksi yang membebaskan energi kimia disebut reaksi eksoterm. Katabolisme bertujuan untuk pembongkaran atau penguraian suatu molekul. Biasanya katabolisme bersifat eksergonik (menghasilkan energi). Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan unuk emlakukan berbagai aktivitas kehidupan baik tingkat seluler maupun tingkat individu. Kedua proses metabolisme terssebut berlangsung dengan bantuan enzim.


b. Enzim
Enzim merupakan suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator dalamreaksi penguraian dan penyusuanan suatu zat yang terjadi di dlam sel makhluk hidup. Biokatalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi (tanpa mengalami perubahan struktur kimia). Molekul yang bereaksi di dalam suatu reaksi yang dikatalis oleh enzim disebut subtrat, molekul yang dihasilkan disebut produk. Enzim dibuta di dalam sel yang hidup. Enzim yang bekerja di dalam sel disebut intraseluler, contohnya adalah katalase. Beberapa enzim dibuat di dalam sel, kemudian dikeluarkan dari dalam sel untuk melakukan fungsinya disebut enzim ekstraseluler. Contoh enzim ekstraseluler adalah enzim-enzim pencernaan, misalnya amilase.
c. Komponen Enzim
Enzim secara keseluruhan atau yang terikat dengan kofaktor disebut holoenzym. Enzim terdiri dari komponen protein dan nonprotein. Komponen protein (apoenzim) pada enzim sangat menentukan kerja enzim, dikarenakan apoenzim merupakan tempat melekatnya subtrat dan sekaligus tempat mereaksikan subtrat. Subtrat merupakan bahan atau molekul yang dikatalis oleh suatu enzim. Subtrat berupa karbohidarat, protein dan lemak. Komponen nonprotein (kofaktor) pada enzim mempunyai sifat stabil pada suhu yang relatif tinggi dan tidak berubah pada akhir reaksi.
Jenis- jenis kofaktor:
 Ion Anorganik
Ion anorganik sederhanan merupakan salah satu kofaktor. Ion – ion ini terikat oleh enzimatau subtrat kompleks dan dapat membuat fungsi enzim lebih efektif. Contoh: amilase alam saliva akan bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan kalsium.
 Gugus Prostetik
Gugus prostetik tipe kofaktor yang lain. Gugus prostetik berperan memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim. Gugs prostetik terdiri dari molekul-molekul organik yang terikat rapat dengan enzim. Contohnya heme (molekul berbentuk cincin pipih mengandung besi). Heme adlah gugus prostetik sejumlah enzim, antara lain katalase, peroksidase dan sitokrom oksidase (dalam reaspirasi seluler).
 Koenzim
Koenzim adalah kofaktor yang terdiri dari molekul organik non-protein kompleks yang terikat renggang dengan enzim. Koenzim berfungsi untuk memindahlan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim yang lain. Beberapa koenzim adalah vitamin atau turunan vitamin.

d. Sifat-sifat Enzim
 Enzim adalah protein
Kaena enzim adalah protein, kerja enzim seperi sifat protein yaitu membutuhkan kondisi lingkungan (suhu, Ph, konsentrasi ion) yang sesuai). Lingkungan yang tidak cocok menyebabkan enzim rusak, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.
 Enzim bekerja secara spesifik/ khusus
Tiap enzim hanya bisa bekerja untuk mengkatalis reaksi yang spesifik. Setiap enzim hanya bekerja sesuai dengan subtratnya yang cocok.
 Enzim sebagai Biokatalisator
Mengubah kecepatan reaksi namun tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi.
 Hanya diperlukan dlam jumlah sedikit
Sebagai biokatalisator, enzim hanya diperlukan dlam jumlah sedikit. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama tidak rusak.
 Dapat bekerja secara bolak-balik
Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi, sehingga dapat bekerja bolak balik. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Enzim juga dapat menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
 Dipengaruhi oleh lingkungan
Misalnya suhu (dapat menggumpal pada suhu yang tinggi), pH, aktivator, inhibitor, konsentrasi enzim dan subtrat.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
 Suhu
Pada suhu lebih tinggi, kecepatan molekul subtrat meningkat, sehingga pada saat bertumbukan dengan enzim, energi molekul subtrat berkurang. Hal; ini memudahkan molekul subtrat pada sisi aktiv enzim. Aktivitas enzim meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada titik tertentu. Kecepatan enzim mrengkaalis rekasi mencapai suatu puncaknya pada suhu tertentu yang disebut suhu optimum suatu reaksi. Diatas suhu tersebut produk yang dihasilkanmenurun. Peningkatan suhu diatas suhu optimummenyebabkan putusnya ikatan hidrogendan ikatan lain yang merangkaimolekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi.
Denaturasi adalah rusaknya bentuk 3 dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan subtrat.
 Ph
Derajat Keasaman (Ph) juga mempengaruhi aktivitas enzim. Perubahan kondisi asam an basa disekitar molekul enzim mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim. Setiap enzim memiliki pH optimum. Pada pH yang tepat, muataan pada sisi aktifcocok dengan subtrat sehingga kompleks enzim dan subtrat terbentuk. Pada pH rendah (asam), terlalu banyak ion H+ berarti sisi aktiv menolak subtrat. Pada Ph tinggi (basa), terlalu banyak ion H- berarti sisi aktiv menolak subtrat.
 Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan subtratnya. Contoh: ion Cl-
Inhibitor adalah molekul yang menghambat ikatan enzim dengan subtratnya.
Contoh: ion CN

 Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.
 Konsentrasi Subtrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsntrasi subtrat. Namun saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan subtrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut.

f. Enzim Katalase
enzim katalase terdapat di dalam hati. Enzim ini berperan dalam menguraikan racun berupa hidrogen peroksida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar